Siapa yang akan menyangka bahwa Indonesia akan melahirkan sosok
Kartini baru yang berhasil membuat perubahan bagi kota surabaya. Adalah Ir. Tri
Rismaharini, M.T wanita kelahiran Kediri Jawa Timur 20 november 1961. Label
Kartini layak disandangkan kepada wanita dengan segudang prestasi ini. Wanita
yang akrab disapa Risma ini adalah wanita pertama yang berhasil menjadi
walikota Surabaya sepanjang masa. mengawali karir sebagai Kepala Seksi Tata Ruang dan Tata Guna Tanah Bappeko
Surabaya (1997-2000) karir bu Risma cepat melesat dan kemudian diangkat menjadi
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (2005) tentunya di posisi ini bu
Risma menunjukan kemampuannya mengelola tata kota dan sangat memperhatikan
kebersihan kota Surabaya yang kemudian menyulap kota Surabaya menjadi lebih
bersih, adem dan hijau.
Prestasi inilah yang
kemudian menjadi salah satu alasan kuat mengapa banyak yang memaksa bu Risma
untuk maju sebagai walikota Surabaya. Bu risma tentunya tidak terlena dengan
pujian yang dilontarkan oleh banyak pihak kepadanya. hal ini dibuktikan dengan menolak
untuk maju sebagi calon walikota dengan alasan bahwa menjadi walikota meiliki
tanggung jawab yang besar untuk dipertanggung jawabkan di akhirat kelak hingga
akhirnya beliau dipaksa oleh partai yang PDI-P yang mengusungnya. dengan niat
tulus untuk memperbaiki kota Surabaya akhirnya Bu Risma maju sebagai calon
walikota surabaya. Akhirnya niat tulus itu membuahkan hasil yang diharapkan
oleh para warga Surabaya. Bu Risma memenangkan pilkada dengan jumalah suara
sebanyak 358.187 suara.
Tentunya hasil manis ini
tidaklah membuat bu Risma terlena dan lantas melupakan niat awal sebagai calon
walikota. Dengan gaya kepemimpinan yang tentunya tegas dan tanpa kompromi bu
Risma berhasil menjadikan kota Surabaya sebagai kota paling bersih dan
mendapatkan gelar Adipura pada tahun 2011,2012 dan 2013 yang awalnya sudah
tidak didapatkan lagi oleh Surabaya sejak tahun 2005. Tidak hanya itu saja bu
Risma juga menjadikan Taman Bungkul sebagai Taman terbesar Asia Tenggara, hal
ini tentu saja didukung dengan dasarnya sebagai alumni Perguruan Tinngi
Universitas 10 Nopember jurusan Arsitektur selain Taman Bungkul beliau juga
behasil mengubah taman-taman lain menjadi sejuk yang mengangkat pamor kota
Surabaya. Bu Risma juga dikenal dekat dengan rakyatnya. Hal ini dibuktikan dengan
turun langsung mengecek pintu air di beberapa titik seperti Jabir,Kayun dan
Patemon ketika hujan deras mengguyur kota Surabaya yang notabene berpotensi
banjir layaknya kota-kota besar lainnya.
Selain itu bu Risma juga
turun langsung ketika terjadi oertikaian yang melibatkan bonek Surabaya yang
menghasilkan 1 korban tewas. melihat hal ini Bu Risma sangat marah dan menegur
bonek "Cukup sudah Rek, ini yang terakhir. Sampai kapan lagi harus seperti
ini. Lihat keluarganya, kasihan. Ini korban anak tunggal," ujar Risma di
depan Bonekmania dari ASP (Asosiasi Suporter Persebaya)
Hal ini tentunya mendapat
sorotan dan pujian dari berbagai pihak pecinta sepakbola di tanah air karena
keberanian dan ketegasan bu risma di lapangan saat itu.
belum cukup disitu bu Risma
juga berhasil menutup Dolly yang merupakan tempat prostitusi terbesar di asia
tenggara. langkah besar ini tentunya mendapat pro dan kontra karena dinilai
kontroversial. namun keputusan ini diambil bukan tanpa alasan kuat karena
memang menyalahi Perda Nomor 7 tahun 1999, tentang larangan bangunan
dijadikan tempat asusila. tentunya hal ini tetap mendapatkan pertentangan dari
berbagai pihak antara lain Front Pekerja Lokalisasi (FPL), Gerakan Rakyat
Bersatu (GRB) dan Paguyuban Arek Jawa Timur (Pagarjati) yang berpikir bahwa
gang dolly menyumbang pemasukan yang besar bagi daerah. namun bu Risma tak
lantas emosi dan mengambil sikap otoriter. beliau mengundang mereka untuk duduk
bersama dan menjelaskan baik-baik mengapa gang dolly harus ditutup,
akhirnya berangkat dari niat yang baik dan didukung oleh berbagai pihak
akhirnya pada tanggal 18 juni 2014 gang dolly resmi ditutup beserta lokalisasi
lainnya. Hal ini mendapat sorotan publik yang kemudian mendukung keputusan
hebat bu Risma ini. berbagai dukungan mengalir untuknya dari seluruh penjuru
bahkan menjadi trending topic di twitter dengan tagar #SuroboyoTutupDolly
(Foto by : Google)
secara pribadi keputusan
ini adalah keputusan terberat dan yang terbaik pernah saya dengar dibandingkan
dengan walikota lainnya. betapa tidak keputusan ini tentunya dinilai sulit
karena melihat banyak pertimbangan, salah satunya karena gang dolly
merupakan mata pencaharian bagi 1300 para wanita penghibur dengan berbagai
latar belakang kehidupan.walikota sebelumnya juga tidak berhasil menutup tempat
ini dan hanya mampu membatasi jumlah PSK yang bekerja di tempat tersebut
dan tentunya ini sangat ironi memang. namun hal ini tidak membuat bu
Risma menjadi gentar dan kasihan. justru dia menilai ini adalah cara untuk
memperbaiki dan mengangkat harkat wanita yang dinilai hanya sebagi pelengkap
kehidupan dan hanya sebagi pemuas nafsu bejat para kaum adam. hal inilah yang
tentunya mendorong kemudian bu Risma menutup dolly.
belum sampai disitu saja
prestasi walikota yang dijuluki singa betina ini juga menjadikan kota
Surabaya menjadi kota
terbaik se- Asia Pasifik atas semua partisipasinya pada tahun 2012 versi
Citynet, atas keberhasilan pemerintah kota dan dukungan masyarakat dalam
mengelola lingkungan. Pada tahun 2013, kota Surabaya meraih penghargaan tingkat
Asia-Pasifik , Future Government Awards 2013 dalam dua bidang sekaligus yaitu
data center serta inklusi digital, ia mampu menyisihkan 800 kota yang ada di
seluruh Asia- Pasifik.
prestasi ini mengantarkan
bu Risma pada prestasi tertingginya dengan terpilih menjadi sebagai Mayor of
the month pada bulan februari 2014 versi majalah forbes.
samai disini tentunya tak
perlu saya perjelas lagi mengapa Bu Risma layak menjadi Kartini baru bagi
Indonesia. kalau kita mengenal pemikiran Kartini lewat tulisannya maka kali ini
kita mengenal sosok 'Kartini' baru yang berani bertindak lebih jauh dan
mematahkan berbagai spekulasi dan stigma tentang wanita saat ini, kinerja yang
ditunjukkan juga membuktikan bahwa wanita bukanlah sebuah pelengkap namun bisa
memmpin dan memberikan perubahan yang besar sampai saat ini. Tentunya sangat
tidak berlebihan jika label 'Kartini ' masa kini disematkan pada beliau.
Tentunya besar harapan
bahwa hal ini bisa menginspirasi seluruh wanita yang ada di nusantara untuk
bisa meniru dan mengikuti jejak rekam dari bu Risma yang merupakan wanita
pertama yang menjadi walikota Surabaya.
karena memang wanita saat
ini haruslah bisa memberikan perubahan yang signifikan bagi lingkungan dan
negarnya juga bisa menjadi contoh bagi generasi selanjutnya agar alan lahir
Risma Trimaharini yang lain yang tidak hanya mengubah Indonesia namun juga
mengubah dunia..
#CluKartini #CluQuiz
Salah satu teladan terbaik Indonesia
BalasHapusSemoga menyusul yang lainnya pula..