Ikal Harun

Gorontalo adalah salah satu provinsi yang berada di pulau sulawesi yang dimekarkan pada 22 Desember 2000 walupun ironinya Hari ulang tahunnya dirayakan tiap tanggal 16 Februari. Tidak banyak masyrakat Indonesia yang tahu bahwa ada provinsi yang bernama Gorontalo, Hal ini dibuktikan sewaktu saya menghubungi Dodit Mulyanto seorang Komik terkenal. Waktu itu saya memintanya untuk bisa tampil di Gorontalo dalam sebuah acara namun ketika saya menyebuat nama Gorontalo dia justru seperti bingung apakah Gorontalo ini sebuah Provinsi atau sebuah desa, Saya hanya bisa tersenyum kecil mendengar hal tersebut.

Memang, setelah berhasil keluar dari 'rahim' provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo belum berhasil dikenal oleh masyarakat lintas provinsi, Walaupun sebenarnya sempat dikenal dengan kota Jagung sewaktu pak Ir. Fadel Mohamad menjadi Gubernur. Namun hal itu tak bertahan lama. Seiring berjalannya waktu Gorontalo mulai redup dan mulai dilupakan keberadaannya. Tentunya sebagai pelajar yang merupakan asli putra Gorontalo ada rasa kesedihan tersendiri ketika harus menjalaninya namun, semangat untuk memajukan Gorontalo tak pernah hilang. Akhirnya pada tahun 2011 Gorontalo kembali dikenal. Kali ini adalah Norman Kamaru seorang Brimob yang menjadi aktor terkenalnya Gorontalo. Dia dan Gorontalo berhasil dikenal melalui aksi lipsyncnya dengan menirukan lagu "Chaiya-chaiya" dibantu dengan sedikit goyangan yang berhasil menarik perhatian publik kala itu.

Tentunya fenomena ini menuai berbagai efek yang dinamis di semua kalangan. Saya pun merasakan efek yang menurut saya lucu untuk diceritakan. Ceritanya Ketika saya bersama teman-teman mengikuti RAKERNAS PERMIKOMNAS di Jakarta dan bandung. Ketika memperkenalkan nama dan daerah asal banyak sekali yang tersenyum ketika mendengar nama Gorontalo. Respon yang paling umum saya ingat adalah ketika mereka mengatakan " Gorontalo? Norman Kamaru ya?", mendengar respon ini saya hanya bisa tertawa geli, awalanya. Namun semakin lama semakin gerah juga ketika Gorontalo selalu dihubungakn dengan oarang yang mendadak artis ini. seolah ada anekdot  bahwa Gorontalo hanya punya Norman Kamaru.

Dan sekali lagi hal ini tak bertahan lama. Hanya butuh waktu kurang dari 1 tahun untuk membuat Gorontalo dikenal dan kembali dilupakan. Memang, Yang namanya instan tak akan bertahan lama namun setidaknya Gorontalo sudah mulai diakui keberadaannya walaupun dengan cara yang sedikit sensasional. Secara Pribadi sebenarnya Gorontalo sudah memiliki ciri khas dan identitas sendiri yang tentunya beda dengan daerah lain. Provinsi yang dikenal dengan Negeri 1000 Bentor ini merupakan Provinsi yang paling anti macet, setidaknya itu versi kami para mahasiswa yang pernah mencicipi hiruk pikuk kota besar seperti Jakartda,Bandung dll. Kalau di Kota besar harus berjibaku di tengah macetnya jalan raya agar tidak telat sampai di tempat tujuan maka di Gorontalo kita bisa dengan santai saja untuk menuju tempat tujuan tanpa harus dihantui dengan rasa takut akan terjebak dalam macet.

Foto : Google

Selain itu Gorontalo dikenal juga dengan Kopi Pinogunya yang dikenal oleh banyak penikmat kopi nusantara yang memiliki ciri khas sendiri dari rasa dan cara pengolahannya. Hal ini juga bisa dilihat mulai meningkatnya permintaan kopi Pinogu sebagai ole-ole khas Gorontalo. Tentunya apabila pemerintah serius menggarap dan mempromosikan Kopi Pinogu bukan hal yang tidak mungkin Kopi Pinogu bisa menjadi maskot daerah yang tentunya akan memberikan dampak positif bagi daerah.

Foto : google

Selain Kopi Pinogu ada juga Pia khas Gorontalo yang memiliki cita rasa yentunya nikmat bagi kalangan para pendatang yang pernah berlibur ke Gorontalo. Bahakn Pia juga menjadi ole-ole yang wajib dibawa oleh para mahasiswa yang mudik ke Gorontalo untuk dibawa ke daerah yang dijadikannya tempat menuntut ilmu. Tidaklah heran banyak para pelaku wirausaha yang menjadikan Pia sebagai mata pencaharian. dengan mengembangkan berbagai varian rasa maka Pia menjadi salah satu makanan yang selalu dirindukan rakyat Gorontalo yang jauh dari kampung halamannya. Selain Pia Gorontalo juga punya Bindhe Biluhuta yang sangat terkenal di daerah sendiri.

Dari segi Pendidikan tentunya Gorontalo masih memiliki banyak kekurangan. Mulai dari sarana dan prasarana, akses serta masih terbatasnya sosialisasi tentang perkembangan Pendidikan di luar daerah yang membuat Pendidikan masih kaku dan jalan di tempat. Namun pihak pemerintah terus melakukan pembenahan dalam hal peningkatan mutu pendidikan ke semua sekolah dan instansi pendidikan lainnya. Salah satunya dengan program Pendidikan Gratis yang sempat diwacanakan oleh Gubernur Gorontalo, Bapak Rusli Habibie.

secara pribadi ada 1 hal yag membuat saya bangga dengan pendidikan di Gorontalo. Yakni dengan adanya sekolah MAN INSAN CENDEKIA yang berada di Kabupaten Bone Bolango. betapa tidak, sekolah yang didirikan oleh mantan presiden RI ini merupakan sekolah yang sangat terkenal dengan kualitas Pendidikannya yang sangat baik. Hal ini bisa dibuktikan dengan selalu lulus 100% setiap UN. Selain itu lulusan sekolah ini selalu menjadi sorotan siswa/i luar karna majunya cara berpikir dan kualitas Intelektual yang diatas rata-rata. saya pun pernah mendaftarkan diri di sekolah ini namun belum beruntung saja karna harus bersaing dengan ribuan orang yang datang dari berbagai daerah. Selain lingkungan sekolah yang menuntut siswanya untuk cerdas sekolah ini juga menerapkan konsep Boarding school dengan tujuan membuat siswa/i lebih fokus dan tidak terganggu dengan kontaminasi luar yang membuat para siswa/i gagal fokus. ditambah lagi dengan pendekatan agama yang sangat kendal di sekolah ini membuat lingkungan sekolah terlihat sangat rukun dan dan tenang.
berikut Foto saya sewaktu berkunjung ke sekolah ini.
Foto : Koleksi Pribadi

Sebagai masyarakat yang peduli akan perkembangan daerah tentunya banyak sekali kekurangan yang harus segera dibenahi oleh semua kalangan. Mulai dari Infrastruktur, lapangan pekerjaan, kualitas pendidikan, promosi daerah dsb. Tentunya bukan menjadi pekerjaan rumah yang mudah bagi kita semua. Harus ada kerjasama dan koordinasi yang apik dalam hal memajukan daerah ini. Kita harus paham betul apa masalaj daerah kita dan menjadi agen of change perihal perbaikan ini. Masalah yang paling ironi yang klasik ada di Gorontalo adalah sedikitnya yang menguasai bahasa daerah.

Ada asumsi bahwa menggunakan bahasa daerah hanya akan menurunkan pamor orang yang menggunakannya, ada juga yang beranggapan bahwa bahasa daerah hanya untuk orang tua saja. Tentunya kita harus mengubah pemikiran lama ini dan segera mensosialisasikan gerakan cinta akan bahasa daerah karena memang hanya inilah yang membuat kita dikenal dengan masyrakat luar Gorontalo. Tidak heran Bahasa Gorontalo termasuk dalam 40 bahasa yang akan punah jika tidak segera diperbaiki dan diperhatikan oleh semua pihak. Saya pribadi pun mengakui hal ini. Terkadang saya bingung sendiri kalau orang tua lagi berbahasa daerah.
Namun Itulah, semua daerah memiliki permasalahan yang berbeda yang tentunya tidak akan selesai dalam satu malam saja. besar harapan Gorontalo bisa kembali dikenal, bukan karena sensasionalnya tapi dengan cara yang elegan dan paten yang membuat Gorontalo layak disandingkan sebagai kota maju dan bisa diperhitungkan oleh daerah lain.





Siapa yang akan menyangka bahwa Indonesia akan melahirkan sosok Kartini baru yang berhasil membuat perubahan bagi kota surabaya. Adalah Ir. Tri Rismaharini, M.T wanita kelahiran Kediri Jawa Timur 20 november 1961. Label Kartini layak disandangkan kepada wanita dengan segudang prestasi ini. Wanita yang akrab disapa Risma ini adalah wanita pertama yang berhasil menjadi walikota Surabaya sepanjang masa. mengawali karir sebagai Kepala Seksi Tata Ruang dan Tata Guna Tanah Bappeko Surabaya (1997-2000) karir bu Risma cepat melesat dan kemudian diangkat menjadi  Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (2005) tentunya di posisi ini bu Risma menunjukan kemampuannya mengelola tata kota dan sangat memperhatikan kebersihan kota Surabaya yang kemudian menyulap kota Surabaya menjadi lebih bersih, adem dan hijau. 

Prestasi inilah yang kemudian menjadi salah satu alasan kuat mengapa banyak yang memaksa bu Risma untuk maju sebagai walikota Surabaya. Bu risma tentunya tidak terlena dengan pujian yang dilontarkan oleh banyak pihak kepadanya. hal ini dibuktikan dengan menolak untuk maju sebagi calon walikota dengan alasan bahwa menjadi walikota meiliki tanggung jawab yang besar untuk dipertanggung jawabkan di akhirat kelak hingga akhirnya beliau dipaksa oleh partai yang PDI-P yang mengusungnya. dengan niat tulus untuk memperbaiki kota Surabaya akhirnya Bu Risma maju sebagai calon walikota surabaya. Akhirnya niat tulus itu membuahkan hasil yang diharapkan oleh para warga Surabaya. Bu Risma memenangkan pilkada dengan jumalah suara sebanyak 358.187 suara.

Tentunya hasil manis ini tidaklah membuat bu Risma terlena dan lantas melupakan niat awal sebagai calon walikota. Dengan gaya kepemimpinan yang tentunya tegas dan tanpa kompromi bu Risma berhasil menjadikan kota Surabaya sebagai kota paling bersih dan mendapatkan gelar Adipura pada tahun 2011,2012 dan 2013 yang awalnya sudah tidak didapatkan lagi oleh Surabaya sejak tahun 2005. Tidak hanya itu saja bu Risma juga menjadikan Taman Bungkul sebagai Taman terbesar Asia Tenggara, hal ini tentu saja didukung dengan dasarnya sebagai alumni Perguruan Tinngi Universitas 10 Nopember jurusan Arsitektur selain Taman Bungkul beliau juga behasil mengubah taman-taman lain menjadi sejuk yang mengangkat pamor kota Surabaya. Bu Risma juga dikenal dekat dengan rakyatnya. Hal ini dibuktikan dengan turun langsung mengecek pintu air di beberapa titik seperti Jabir,Kayun dan Patemon ketika hujan deras mengguyur kota Surabaya yang notabene berpotensi banjir layaknya kota-kota besar lainnya. 

Selain itu bu Risma juga turun langsung ketika terjadi oertikaian yang melibatkan bonek Surabaya yang menghasilkan 1 korban tewas. melihat hal ini Bu Risma sangat marah dan menegur bonek "Cukup sudah Rek, ini yang terakhir. Sampai kapan lagi harus seperti ini. Lihat keluarganya, kasihan. Ini korban anak tunggal," ujar Risma di depan Bonekmania dari ASP (Asosiasi Suporter Persebaya)
Hal ini tentunya mendapat sorotan dan pujian dari berbagai pihak pecinta sepakbola di tanah air karena keberanian dan ketegasan bu risma di lapangan saat itu.

belum cukup disitu bu Risma juga berhasil menutup Dolly yang merupakan tempat prostitusi terbesar di asia tenggara. langkah besar ini tentunya mendapat pro dan kontra karena dinilai kontroversial. namun keputusan ini diambil bukan tanpa alasan kuat karena memang  menyalahi Perda Nomor 7 tahun 1999, tentang larangan bangunan dijadikan tempat asusila. tentunya hal ini tetap mendapatkan pertentangan dari berbagai pihak antara lain Front Pekerja Lokalisasi (FPL), Gerakan Rakyat Bersatu (GRB) dan Paguyuban Arek Jawa Timur (Pagarjati) yang berpikir bahwa gang dolly menyumbang pemasukan yang besar bagi daerah. namun bu Risma tak lantas emosi dan mengambil sikap otoriter. beliau mengundang mereka untuk duduk bersama dan menjelaskan baik-baik  mengapa gang dolly harus ditutup, akhirnya berangkat dari niat yang baik dan didukung oleh berbagai pihak akhirnya pada tanggal 18 juni 2014 gang dolly resmi ditutup beserta lokalisasi lainnya. Hal ini mendapat sorotan publik yang kemudian mendukung keputusan hebat bu Risma ini. berbagai dukungan mengalir untuknya dari seluruh penjuru bahkan menjadi trending topic di twitter dengan tagar #SuroboyoTutupDolly

(Foto by : Google)

secara pribadi keputusan ini adalah keputusan terberat dan yang terbaik pernah saya dengar dibandingkan dengan walikota lainnya. betapa tidak keputusan ini tentunya dinilai sulit  karena melihat banyak pertimbangan, salah satunya karena gang dolly merupakan mata pencaharian bagi 1300 para wanita penghibur dengan berbagai latar belakang kehidupan.walikota sebelumnya juga tidak berhasil menutup tempat ini  dan hanya mampu membatasi jumlah PSK yang bekerja di tempat tersebut dan tentunya ini sangat ironi memang.  namun hal ini tidak membuat bu Risma menjadi gentar dan kasihan. justru dia menilai ini adalah cara untuk memperbaiki dan mengangkat harkat wanita yang dinilai hanya sebagi pelengkap kehidupan dan hanya sebagi pemuas nafsu bejat para kaum adam. hal inilah yang tentunya mendorong kemudian bu Risma menutup dolly.

belum sampai disitu saja prestasi walikota yang dijuluki singa betina ini juga menjadikan kota Surabaya  menjadi kota terbaik se- Asia Pasifik atas semua partisipasinya pada tahun 2012 versi Citynet, atas keberhasilan pemerintah kota dan dukungan masyarakat dalam mengelola lingkungan. Pada tahun 2013, kota Surabaya meraih penghargaan tingkat Asia-Pasifik , Future Government Awards 2013 dalam dua bidang sekaligus yaitu data center serta inklusi digital, ia mampu menyisihkan 800 kota yang ada di seluruh Asia- Pasifik. 
prestasi ini mengantarkan bu Risma pada prestasi tertingginya dengan terpilih menjadi sebagai Mayor of the month pada bulan februari 2014 versi majalah forbes.

samai disini tentunya tak perlu saya perjelas lagi mengapa Bu Risma layak menjadi Kartini baru bagi Indonesia. kalau kita mengenal pemikiran Kartini lewat tulisannya maka kali ini kita mengenal sosok 'Kartini' baru yang berani bertindak lebih jauh dan mematahkan berbagai spekulasi dan stigma tentang wanita saat ini, kinerja yang ditunjukkan juga membuktikan bahwa wanita bukanlah sebuah pelengkap namun bisa memmpin dan memberikan perubahan yang besar sampai saat ini. Tentunya sangat tidak berlebihan jika label 'Kartini ' masa kini disematkan pada beliau.

Tentunya besar harapan bahwa hal ini bisa menginspirasi seluruh wanita yang ada di nusantara untuk bisa meniru dan mengikuti jejak rekam dari bu Risma yang merupakan wanita pertama yang menjadi walikota Surabaya.
karena memang wanita saat ini haruslah bisa memberikan perubahan yang signifikan bagi lingkungan dan negarnya juga bisa menjadi contoh bagi generasi selanjutnya agar alan lahir Risma Trimaharini yang lain yang tidak hanya mengubah Indonesia namun juga mengubah dunia..

#CluKartini #CluQuiz
13 februari 2015 merupakan hari yang biasa saja bagi beberapa orang yang menjalani rutinitas sehari-hari. namun bagi kami para mahasiswa tentunya berbeda.Bersama teman-teman pengurus HMJ akhirnya mengambil inisiatif untuk melaksanakan kegiatan LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN dengan Tema "Rekonstruksi karakter guna membangun mahasiswa Informatika yang memiliki jiwa leadership yang cerdas intelektual,emosional dan spiritual". Tema ini tentunya bukanlah tema yang terbaik untuk sebuah LDK hanya saja sangat relevan dengan kondisi kekinian yang ada di Indonesia pada umumnya dan di Gorontalo khususnya.

Tujuan kegiatan ini tidaklah muluk-muluk, yakni sebagai pembelajaran dan sebagai  proses peralihan pola pikir para mahasiswa baru yang baru saja mencicipi bagaimana dunia perkuliahan yang sebenarnya. kalau kita menilai siklus pembelajaran dan kehidupan ketika masih di bangku SMA tentunya lebih ringan dan santai dibandingkan ketika sudah kuliah. ketika kuliah tentunya banyak hal  yang berubah, mulai dari cara belajar, jadwal kuliah dan lingkungan yang bisa dipastikan 180 derajat berbeda ketika SMA. ditambah lagi ketika harus menghadapi dosen-dosen yang 'killer' tentunya ada tips dan trik yang harus diketahui oleh para mahasiswa. selain itu LDK ini juga bertujuan untuk menanamkan jiwa kepemimpinan yang tentunya memiliki peran vital dalam kehidupan berorganisasi nanti.

Melihat alasan-alasan ini tentunya sangat pas jikalu kegiatan ini dijadikan kegiatan awal HMJ dalam menggodok para mahasiwa baru. banyak hal-hal lucu yang terjadi pada LDK kali ini. mulai dari minimnya anggaran yang ada, sedikitnya antusias para mahasiswa untuk mengikuti kegiatan ini, hingga susahnya koordinasi para panitia saat pelaksanaan. namun hal ini tidak sedikitpun menyurutkan para panitia untuk mensukseskan kegiatan ini.

Pada LDK kali ini di isi oleh para pemateri-pemateri yang kompoten di bidangnya. contohnya untuk materi Retorika di isi oleh Pak Rubianto Maku yang terkenal dengan gaya kocaknya yang mampu mehipnotis para peserta yang hadir, ada juga paka Wawan Tolonggi yang merupakan mantan aktifis yang memaparkan materi Pergerakan Mahasiswa serta banyak lagi yang tentunya berkaitan dengan hal kepemimpinan.


Banyak hal yang bisa diambil pelajaran di LDK kali ini salah satunya betapa pentingnya untuk bersikap idealis. sebagaimana yang dikatakan oleh Pak Udin Hamim bahwa "Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang tidak menggunakan uang organisasi sengai uang pribadi" entah kenapa kata-kata ini begitu terasa menusuk di hati kami para panitia. memang dewasa ini Indonesia selalu dihujani dengan kasus-kasus korupsi yang sampai saat ini tidak pernah habisnya dan kita para mahasiswa hanya bisa terus menghujat parapa pelaku koruptor tersebut dengan lantangnya seolah-olah kita tak pernah melakukan hal yang sama walaupun itu di ranah yang berbeda. Hal inilah yang kemudian disadari oleh saya secara pribadi bahwa pentingnya untuk memupuk rasa idealis untuk memperkokoh rasa cinta kepada negara ini.

Di materi lain Pak Wawan Tolinggi menyampaikan tentang pergerakan mahasiswa yang terjadi tahun 1998. dimana pergerakan mahasiswa waktu itu murni tanpa ada kontaminasi dari para politikus yang mempunyai kepentingan lain yang tentunya sudah menciderai idealis para mahasiswa.
mendengar hal ini semakin membakar semangat saya bersama teman-teman untuk terus menyuarakan perlawanan kepada para birokrat, karna memang diam merupakan sebuah pengkhianatan.

selain materi bersifat teori LDK kali ini juga diisi omateri game kepemimpinan yang dipandu oleh kak Panji Hadjaratie yang merupakan manatan Ketua Senat Fakultas Teknik UNG. games ini pun kembali menarik minat para peserta serta panitia.

akhirnya kegiatan LDK yang berlangsung selama 2 hari selesai yang ditutup dengan perkenalan pengurus HMJ.