Ikal Harun

Hari 6 : Karena pasangan yang ideal itu nyaris tidak ada #7DaysKF

4 comments
Entah bagaimana orang bisa menilai bahwa sesuatu itu sempurna, Padahal nyatanya semua kita diberikan kekurangan yang bersifat mutlak dan pasti dimiliki. Pembahasan kali ini menjadi sedikit menarik karena Kampus Fiksi menantang saya untuk menyebutkan setidaknya 3 alasan mengapa saya pantas memiliki pasangan hidup yang baik. Bukannya apa-apa hanya saja saya tidak punya banyak hal yang luar biasa sehingga mampu menarik bagi orang lain dan dimasukkan dalam kategori pasangan hidup yang baik.

Saya hanya percaya bahwa semua mahluk yang baik akan dijodohkan dengan yang baik pula, Kalaupun malah sebaliknya maka itu adalah rahmat dari Tuhan semata. Kita semua pasti punya standarisasi yang cenderung tinggi dalam menentukan pasangan hidup, Namun semuanya akan patah jua ketika takdir yang berbicara. Makanya dalam tulisan kali ini saya akan memberikan 3 alasan mengapa saya pantas mendapatkan pasangan hidup yang baik. Bahkan 3 alasan ini menurut saya sudah terlalu banyak. oke kita mulai saja..

1. Karena Saya Pria & Tampan

Tak perlu kaget membacanya. pasti kalian mengerjap-ngerjapkan mata ketika membaca kata Pria dan Tampan. Saya memang tidak salah dalam menuliskannya, Mungkin sudut pandang kita tentang makna katanya saja yang mungkin tak senada. Maksud dari kata Pria disini adalah tentang sosok manusia yang seyogianya menjaga dan melindungi serta dewasa dalam berpikir. Mungkin saya belum sepenuhnya "Pria" namun setiap laki-laki akan menuju kesana agar tidak dipandang sebagai laki-laki biasa. Pemaknaan kata pria memang menjadi sangat ekslusif karena memang hanya ditempatkan pada kalimat-kalimat tertentu. Seperti jargon salah satu iklan rokok yang mengatakan "Pria punya selera". Diksi pria di jargon tersebut bukanlah sebuah hal yang sembarangan, Ada penekanan tersendiri disitu. Bahwa pria adalah laki-laki yang matang dalam menyikapi berbagai hal bahkan termasuk kehidupan.

Kemudian kita akan membahas tentang kata Tampan. Sekilas kalau kita mendengar kata Tampan maka imajinasi kita akan tertuju aktor-aktor tampan seperti Reza Rahardian, Herjunot Ali, Vino Bastian dan lainnya. Kalian tidak salah kalau menjadikan mereka simbol sebuah ketampanan. Hanya saja kali ini saya sedikit memiliki perspektif yang beda. Setidaknya menurut salah satu akademisi dari Inggris Bapak Dr. Solomon dari University of Kent, Beliau menyatakan bahwa seharusnya cantik dan tampan adalah sesuatu yang universal dan bisa diterima oleh semua orang. Beliau sudah melakukan penelitian dan mendapati bahwa keindahan yang ideal tidak hanya berdasar pada keindahan fisik semata namun pada level yang lebih lanjut melampaui hal tersebut yaitu tentang menjadi diri sendiri, Bertanggung jawab, Cara berpikir dan cara mereka berinteraksi dengan orang lain.

Hal ini menjadi acuan saya mengapa saya menulis kata tampan disitu. Ada beberapa hal yang bisa saya penuhi dari kriteria yang disebutkan Doktor Solomon tadi. Memang tak semuanya bisa dipenuhi namun hidup adalah perjalanan, Maka percayalah siapapun pasangan saya kelak saya kan berusaha terus tumbuh dan menjadi orang "tampan" tadi.


2. Karena Saya tidak membosankan

Sudah menjadi mitos bahwa dalam sebuah hubungan pasti akan ada titik jenuh yang kerap menjadi momok yang menakutkan dalam sebuah hubungan. Dalam konteks ini seharusnya ini menjadi peran yang berat bagi laki-laki karena kita harus menjadi sosok yang menghibur setiap saat. Yang bisa membuat canda dalam lautan duka, Atau menjadi telinga yang baik ketika beban hidup menjadi terasa lebih pelik. Berat rasanya mengakui namun saya adalah laki-laki yang bisa memenuhi hal tersebut. Saya adalah orang yang gemar bercanda hampir dalam setiap keadaan. Meski begitu saya tetap bisa menjadi sosok yang melankolis dalam satu waktu tertentu.




3.Karena saya akan (berusaha) selalu ada

Apalah arti tampan dan humoris namun tidak bisa hadir setiap dibutuhkan. Masalah selalu "ada" disini bukan tentang kesetiaan. Namun lebih bersifat kondisional ketika memang saya benar-benar dibutuhkan. Saya akan berusaha meluangkan waktu untuk menemani kalian meski kadang kondisi saya juga sedang terjepit atau susah. Saya adalah pribadi yang suka mendengarkan keluhan orang lain. asal bukan pada hal yang sepele seperti kenapa Chelsea Islan harus jadian dengan bastian atau mengapa orang berpendapat bahwa bumi itu datar. Saya akan tertarik kalau yang dibahas nanti adalah tentang bagaimana cara kita melewati jalan hidup yang terjal ini. Percayalah saya akan sebisa mungkin untuk mendengarkan keluhan-keluhan itu.

Jadi, Begitu saja alasan mengapa saya pantas mendapatkan pasangan hidup yang baik. Saya percaya bahwa setiap orang memiliki pola yang berbeda dalam menemukan pasangan hidupnya. Namun saya juga meyakini bahwa ini tidak akan melenceng jauh dari apa yang saya tuliskan. Sekali lagi pasangan yang ideal/sempurna itu nyaris  tidak ada. Karena pasangan yang sempurna itu hanya ada di dalam buku dan di dalam dongeng (dikutip dari film Radio Galau)

Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

4 komentar:

  1. Tulisannya bagus, dan sekaligus dapet pengetahuan baru juga 😆
    Btw baca dan review tulisan saya yaa http://kairistory96.blogspot.co.id/2017/06/mittsu-no-riyuu-three-reasons.html?m=1
    Makasiih

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih ya.. saya sudah jalan2 ke blogmu juga :)

      Hapus
  2. sempurna memang bukan hak manusia, tapi manusia yang berpasangan kan memang berusaha saling menyempurnakan.. berusaha yah :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. sempurn memang hanya bisa diciptkan bersama-sama bukan sendirian.. benar juga..hehe
      maksih yah :)

      Hapus