Ikal Harun

Tentang Persahabatan

4 comments
Bicara mengenai kehidupan tentunya tak akan lepas dari sesuatu yang namanya persahabatan. Persahabatan terkadang lahir karena adanya kecocokan cara beromunikasi dan selera materi humor yang sering menjadi alasan paling kuat sebuah persahabatan lahir.
saya pun memiliki sahabat yang sudah lama menjalin komunikasi yang baik dan tak pernah putus silaturahminya dan saya sangat mensyukuri hal tersebut.

Berawal dari Mts Negeri Gorontalo kisah itu dimulai.
Saat itu saya hanya mengamati beberapa siswa yang sedang asyik bermain neka di samping kelas. Neka sendiri adalah salah satu permainan yang mirip dengan kelereng namun sedikit lebih besar dan cara membuanya sedikit tradisional yaitu dengan cara dibakar. Saya pun memeberanikan diri menghampiri beberapa orang tersebut hanya untuk sekedar basa-basi. Percakapan pun terjadi. Tampak mereka sedikit kaget karena kedatangan saya yang terkesan SKSD..hehe.

Saat itu saya tengah membawa Es mambo 3 buah yang memang saya niatkan ntuk diberikan kepada 2 orang yang tengah asyik bermain kelereng tersebut. Merekapun menyambut ramah kedatangan saya yang membawa Es Mambo tersebut. Nama 2 orang tadi adalah Luthfi Hinelo dan Vicky Burudji.
Setelah berusaha masuk kedalam percakapan mereka akhirnya saya berhasil menemukan celah agar bisa nyambung dengan mereka. Hari demi hari kami mulai sering berkumpul bersama hanya untuk sekedar menceritkan hal-hal konyol yang terjadi di sekolah. Luthfi adalah sosok yang sangat menonjol diantara kami bertiga, mungkin karena memang dia merupakan anak yang cerdas dan memiliki bakat yang lebih dari kami bertiga. Maka tak heran kalau Luthfi sering mendominasi kami dalam segala hal.

Vicky adalah sosok yang pemalu dan cenderung tertutup pada orang yang belum dikenalinya. Vicky pun termasuk anak yang culun  sewaktu Mts dulu karena sifatnya tersebut. Namun walaupun demikian Vicky termasuk anak yang pintar dan hebat dalam memainkan gitar,sedangkan saya hanyalah anak yang biasa saja yang berusaha tidak kelihatan kaku.

Saat di kelas VIII kami aktif dalam kegiatan ekstrakulikuler utamanya seni. Kami bertiga memiliki hobi yang sama yakni musik. Luthfi saat itu sudah mulai bisa mengimbangi kemampuan bergitar dari Vicky yang saat itu lebih hebat dari kami bertiga. dan saya mengambil peran sebagai bassist. Saat itu kami sering tampil di depan lapangan menggunakan mic dan gitar standar. tak sedikit adik-adik kelas yang menaruh rasa simpati kepada kami bertiga hanya karena keberanian kami tampil di depan umum. dan waktu itu kami memutuskan membetuk band yang kemi beri nama Rock United yang akhirnya berubah menjadi The Einstein.
Foto ini ditulis di pantai kuta oleh luthfi


Hari-hari kami terus diisi dengan kegiatan-kegiatan musik dan akademik. persahabatan kami terus berlanjut hingga lulus dari Mts. Ketika memasuki masa-masa SMA kami pun akhirnya terpisah di 3 sekolah yang berbeda. Luthfi berhasil diterima di MAN Insan Cendekia salah satu sekolah terbaik di Indonesia yang terletak di Gorontalo. Vicky memilih masuk di STM mengambil Jurusan Listrik. dan saya akhirnya memilih melanjutkan sekolah di SMEA dengam mengambil jurusan TKJ. namun walaupun demikian kami terus berkomunikasi. saat Luthfi pulang dari Cendekia kami menyampatkan diri berkumpul dirumahnya hanya ntuk sekedar berbagi cerita pengalaman di sekolah masing-masing, yah kebiasaan sedari MTS dulu.

Di saat itu kami sudah bisa mulai menerawang akan seperti apa kami di masa yang akan datang. Luthfi terus mengembangkan bakatnya dalam hal menggambar. Vicky terus berkutat di terik matahari karena Jurusannya yang memaksa harus terus berada dilapangan. dan saya berusaha terus mengembangkan diri saya melalui organisasi sekolah.

sekarang kami sudah berumur 22 tahun kecuali Vicky yang setahun lebih muda dari kami. Kini luthfi sudah lulus dari Universitas Negeri Malang dengan Jurusan Desain Komunikasi Visual seperti yang menjadi impiannya. Luthfi sekarang tengah bekerja di Bandung dan berprofesi sebagai Ilustrator di salah satu perusahaan Animasi yang terkenal. Vicky berhasil lolos di penjaringan penerimaan pegawai PLN dan tetap bekerja di bawah terik matahari seperti yang menjadi kebiasaannya sewaktu STM dulu. dan saya memilih terus berorganisasi di Universitas Negeri Gorontalo dan dipercayakan sebagai Presiden BEM UNG seperti impian saya sewaktu menjadi MABA dulu.

Persahabatan kami mengajarkan saya bahwa untuk selalu menjadi sahabat tak harus terus bersama-sama namun hanya perlu pengertian dan komunikasi. betapa tidak walaupun kami jarang bertemu tapi tak sedikitpun mengurang kualitas komunikasi dan chemistry kami sedari MTS dulu. Persahabatan tak selalu tentang menjalani setiap aspek kehidupan bersama-sama . namun persahabatan seharunya menjadi hal yang bisa memotivasi kita bahwa kita semua harus bisa sukses di bidang masing-masing, sehingganya kita akan materi percakapan kita menjadi lebih kaya dan menarik. semoga persahabatan kalian bisa tetap awet dan terus terjaga.aaamiin
Moment sewaktu Luthfi balik ke Malang

Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

4 komentar:

  1. Bukan bareng sahabat aja yang punya selera humor sama, bareng pasangan juga :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha..benar juga kak..kalau selera humornya sudah sama kayaknya tinggal dilamar aja :D

      Hapus
  2. Kalau selera humor sama tapi tidak bukan jodoh baru gimana?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin kurang diskusi sama Tuhan makanya gak jodoh..haha

      Hapus